Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah,
sedar tak sedar, kita semua telah melangkah ke bulan Sya'ban. Hari ini sudah
genap 20 Sya'ban 1433h. Bermakna tinggal lebih kurang sepuluh hari lagi umat
Islam akan melangkah ke bulan yang penuh keberkatan, iaitu bulan Ramadhan...
Sudahkah
bersedia untuk melangkah ke bulan Ramadhan? Sudahkah bersedia untuk
memperbanyakkan amalan di bulan tersebut? Ini bukanlah soalan yang sesuai untuk
ditanyakan, kerana amal ibadah tidak perlu dilakukan bersungguh-sungguh hanya
pada bulan tertentu sahaja. Amal ibadah boleh dilakukan pada bila-bila masa
sahaja. Jadi, tidak perlu menunggu Ramadhan, kita boleh memulakannya sekarang
juga.
Tetapi, apa
salahnya kita mengambil kelebihan tersebut. Mudah-mudahan kita semua beroleh
rahmat daripada Allah SWT.
PERSEDIAAN
MELANGKAH KE BULAN RAMADHAN
1) Berdoalah agar Allah swt.
Memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadhan dalam
keadaan sihat wal afiat. Dengan keadaan sihat, kita dapat melaksanakan ibadah
secara maksima di bulan itu, baik puasa, solat, tilawah, dan zikir. Dari Anas
bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rejab selalu
berdoa, “Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.”
Ertinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rejab dan Sya’ban dan sampaikan
kami ke bulan Ramadhan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
Para salafush-soleh selalu memohon
kepada Allah agar diberikan kurnia bulan Ramadhan dan berdoa agar Allah
menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada
Allah, “Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah
wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Ertinya, ya Allah, kurniakan
kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman dan
berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang Engkau cintai dan
redhai.
2) Bersyukurlah dan pujian kepada
Allah atas kurnia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi
dalam kitab Adzkar-nya berkata, “Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan
kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah
sebagai tanda syukur dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan
keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada
seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan
ketaatan. Maka, ketika Ramadhan telah tiba dan kita dalam keadaan sihat wal
afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3) Bergembiralah dengan kedatangan
bulan Ramadhan. Rasulullah s.a.w. selalu memberikan kabar gembira kepada para
shahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, “Telah datang kepada kalian bulan
Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk
berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup
pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Salafush-soleh sangat memperhatikan
bulan Ramadhan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada
kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu
bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
4) Rancanglah agenda kegiatan untuk
mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan. Ramadhan sangat
singkat. Kerana itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang
dapat membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5) Pelajarilah hukum-hukum semua amalan
ibadah di bulan Ramadhan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi
ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadhan datang
agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang
yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah
Al-Anbiyaa’ ayat 7.
6) Sambut Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan
tabiat buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan.
Ramadhan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
7) Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang
mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang
keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk
melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadhan.
8) Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan
membuat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur,
memberikan buku saku atau lebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
9) Sambutlah Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang
bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan
melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang
tua, istri,anak, dan kaum kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim.
Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka.
Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Sumber : http://mujahidahsejati.blogdrive.com